makalah fa'il
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan
kepada Tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami
boleh menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan
sebuah makalah dengan judul “FA’IL”,
yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk
mempelajari nya.
Melalui kata pengantar ini penulis
lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung
perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah
ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini
sehingga dapat memberikan manfaat.
Terima kasih kepada Guru Pembimbing
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini
Kampar, 11 Maret 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A.
Latar
Belakang ............................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C.
Tujuan .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A.
Pengertian Fail ............................................................................................. 2
B.
Ketentuan dalam Fail ................................................................................... 2
C.
Pembagian Fail ............................................................................................. 2
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 6
A. Kesimpulan .................................................................................................. 6
B. Saran 6
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bahasa arab merupakan bahasa yang penting dalam agama islam,
dimana bahasa ini memiliki perbedaan dengan bahasa lainya baik bahasa Indonesia
maupun bahasa inggris. Dalam bahasa ini memiliki kaidah-kaidah bahasa
tersendiri dan berbeda juga dengan bahasa yang lain, dimana bahasa-bahasa lain
lebih bersifat sederhana, dan hal ini berbeda dengan bahasa arab yang lebih
kompleks dalam kaidah kebahasaanya.
Kita sebagai calon guru agama islam
haruslah memahami kaidah-kaidah bahasa arab, sehingga lebih memudahkan kita
dalam memahami nash dan hadist, dengan kepahaman terhadap bahasa arab ini juga
dapat memudahkan kita dalam mengajar kelak. Dalam makalah in kami mencoba mendiskripsikan kaidah bahasa
yang disebut dengan Fail, dan semoga dengan memberikan pendiskripsian ini
membuat kita lebih memahami kaidah bahasa dalam bahasa arab.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
arti dan apa penegertian dari Fail ?
2.
Ketentuan-ketentuan
apa yang terdapat dalam Fail ?
3.
Bagaimana
implikasi Fail dalam senuah kalimat ?
C.
Tujuan
1.
Untuk
memahami apa yang dimaksud dengan Fail.
2.
Untuk
mengetahui ketentuan-ketentuan apa yang terdapat dalam fail.
3.
Untuk
dapat mengimplikasikan fail dalam sebuah kalimat, dan dapat membedakanya dengan
kaidah/ketentuan bahasa yang lain
dalam bahasa arab.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Fail
Fail merupakan isim marfu’ (yang di
baca rofa’) yang menjadi pelaku pekerjaan, kedudukan terletak setelah fiil atau
syibhulfiil. contoh :
طا رالعصفو ر Burung pipit terbang
يجلس الطا لبؤ ن
Para siswa
duduk
فر حت هند
Hindun
bergembira
خر ى الحصانا ن
Dua ekor kuda
lari
تد هب ظبيبة
Seorang dokter perempuan pergi
خر جت الطا لبا ت
Para siswi keluar
Kalimat yang bergaris bawah
berkedudukan sebagai fail, karena sebagai pelaku pekerjaan.
B.
Ketentuan
dalam Fail
Jika failnya muannats(perempuan), maka failnya diberi tanda muanast. Untuk fiil
madhi ditambahkan ta’ ta’nist, contoh: قا مت ءا ئشة(aisyiah
berdiri), dan untuk fiil mudhori’ menggunakan huruf mudhora’ahta’, contoh : تقو م ءا ءشة(asyiah sedang berdiri).
C.
Pembagian Fail
Fail dibagi menjadi dua, isim zhohir dan isim dhomir. Fail
isim zhohir adalah fail yang tidak berupa kata ganti. Contoh: يبكي خا لد (Kholid menangis). Fail isim dhomir adalah
fail yang berupa kata ganti baik orang pertama, kedua, dan ketiga. Contoh:قر ا ت الق ءان (Saya membaca Qur’an),قرات القرءان(Kamu membaca Qur’an),قران القرءان(Mereka perempuan membaca Qur’an)
Fail
isim dhomir terbagi menjadi 2 yaitu :
1.
Bariz
Briz merupakan
dhomir yang tampak pada dalam lafal, seperti : هل اكلت (apakah kamu
telah makan ?)
2.
Mustatir
Mustatir adalah
dhomir yang tidak Nampak dalam lafal (tersimpan), seperti: اكتب الرسا لت(saya menulis
surat).Dhomir yang tersimpan dalam lafal اكتبadalah انا(saya). Dhomir Mustatir inidibagi menjadi dua yaitu :
a.
Wajib
disimpan, ada pada :
1) Fiil mudhori’ yang failnya berupa
orang pertama tunggal maupun jamak. Contoh: اخلس ءلى
الكر سي(saya duduk diatas kursi). Dhomir yang tersimpan انا نبكي ءلى ذ نو بنا,(kita mengisi
dosa-dosa kita). Domir yang tersimpanنحن
2) Fiil mudhori’ yang failnya berupa
orang kedua orang laki-laki tunggal. Contoh : اين تد
هب(kemana kamu pergi) dhomir yang tersimpan
ا نت
3) Fiil amar untuk
laki-laki tunggal.Contoh:تعلم ( belajarlah). Dhomir yang tersimpan adalah ا نت
b.
Boleh disimpan
1) Fiil mudhori’
yang failnya orang krtiga laki-lakitunggal. Contoh: محمد يقرا الد ر س(Muhammad
membaca pelajaran).Dhomir yang tersimpan هو
2) Fiil mudhori’
yang failnya orang ketiga perempuan tunggal. Contoh: فا طمة تقرا القر ان(fatimah
membaca Al-Qur’an). Dhomir yang tersimpan هي
3) Fiil madhi yang
failnya orang ketiga laki-laki tunggal.Contoh:الله خلق السموات (Allah
menciptakan langit).Dhomir yang tersimpanهو
4) Fiil madhi yang failnya orang ketiga
perempuan tunggal. Contoh: فا طمة نخحت(Fatimah
sukses).Dhomir yang tersimpanهي
Untuk Memahami Fail kita jujga harus memperhatikan beberapa
hal yang menjadi catatan didalamnya. Hal ini meliputi :
1.
Setiap
fiil pasti mempunyai fail baik berupa isim zhohir maupun isim dhomir, untuk itu
setiap ada fiil kita harus berusaha mengetahui failnya.
2.
Jika
dalam susunan sebuah kalimat hanya terdiri dari fiil dan isim, maka fiilnya
tinggal disesuiakan dengan isimnya dalam hal mudzakar dan muannatsnya.
3.
Dhomir
ditinjau dari segi lain terbagi dua, munfasil dan muttasil. Dhomir munfasil
adalah dhomir yang bisa menjadi permulaan kalimat atau jatuh setelah الا .Contoh: انا طالب(saya
siswa). Dhomir muttasil adalah dhomir dhomir yang tidak bisa menjadi permulaan
kalimatdan tidak bisa setelahالا .Contoh:كتبت الرسالة (saya menulis surat).
4.
Jika
susunan kalimat terdiri dari isim dan fiil, maka fiilnya disesuaikan dengan
isimnya dalam hal muzakar, muannats, mufrad, mutssana, dan jamaknya.
Contoh:
Mufrad
muzakar
|
يذ هب
|
ذ هب
|
الطا لب
|
Mutsana
muzakar
|
يذ هبا ن
|
ذ هبا
|
الطالبان
|
Jamak
muzakar
|
يذ هبو ن
|
ذ هبوا
|
الطا لبو ن
|
Mufrad
muannats
|
تذ هب
|
ذ هبت
|
الطا لبة
|
Mutsana
muannats
|
تذ هب
|
ذ هبت
|
الطا لبة
|
Jmak
muannats
|
تذ هبا ن
|
ذ هبتا
|
فا طمة و هند
|
Dalam contoh dibawah ini yang berdhomir mustatir diberi
garis bawah satu dan yang berupa dhomir bariz diberi garis bawah dua.
مضا ر ع
|
ما ض
|
ضمير منفصل
|
Makna
|
ا نصر
|
نصر - ت
|
ا نا
|
Saya
|
ننصر
|
نصر - نا
|
نحن
|
Kami/Kita
|
تنصر
|
نصر - ت
|
ا نت
|
Kamu
laki-laki
|
تنصر ا ن
|
نصر - تما
|
ا نتما
|
Kamu
berdua laki-laki
|
تنصر و ن
|
نصر - ثم
|
ا نتم
|
Kalian
laki-laki
|
تنصر ين
|
نصر - ت
|
ا نت
|
Kamu
perempuan
|
تنصر ا ن
|
نصر - تما
|
انتما
|
Kamu
berdua perempuan
|
تنصر ن
|
نصر - تن
|
انتن
|
Kamu
perempuan
|
ينصر
|
نصر
|
هو
|
Dia
laki-laki
|
ينصر ا ن
|
نصر - ا
|
هما
|
Mereka
berdua laiki-laki
|
ينصر و ن
|
نصر – و ا
|
هم
|
Mereka
laki-laki
|
تنصر
|
نصر - ت
|
هي
|
Dia
perempuan
|
تنصر ا ن
|
نصر - تا
|
هما
|
Dua
perempuan
|
ينصر ن
|
نصر - ن
|
هن
|
Mereka
perempuan
|
BAB II
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Fail merupakan isim marfu’ (yang di baca rofa’) yang menjadi
pelaku pekerjaan, kedudukan terletak setelah fiil atau syibhulfiil. Dalam fail
terdapat ketentuan ketentuan yang harus kita pahami, seperti apa yang
dipaparkan diatas jika failnya muannast, maka fiinya harus diberi tanda
muannats, sedangakan untuk fiil mudhori’ menggunakan huruf mudhora’ah ta’. Fail
dibagi menjadi dua yaitu isim zhohir dan isim dhomir. Fail isim zhohir adalah
fail yang tidak berupa kata ganti. Fail isim dhomir adalah fail yang berupa
kata ganti baik orang pertama, kedua, dan ketiga. Sedangkan dalam fail isim
dhpmir dibagi menjadi dua yaitu bariz dan mustatir, bariz adalah dhomir yang
tampak dalam lafal, dan mustatir adalah dhomir yang tidak tampak dalam lafal.
Dhomir mustatir ini ada dua macam yaitu dhomir yang wajib
disimpan dan dhomir yang boleh disimpan. Dhomir yang wajib disimpan ada pada Fiil
mudhori’ yang failnya berupa orang pertama tunggal maupun jamak. Fiil mudhori’
yang failnya berupa orang kedua orang laki-laki tunggal..Fiil amar untuk
laki-laki tunggal. Sedangkan Dhomir mustatir yang boleh disimpan adalah Fiil
mudhori’ yang failnya orang krtiga laki-laki tunggal.Fiil mudhori’ yang failnya
orang ketiga perempuan tunggal.Fiil madhi yang failnya orang ketiga laki-laki
tunggal.Fiil madhi yang failnya orang ketiga perempuan tunggal.
B.
Saran
Menyadari bahwa penulis
masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details
dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih
banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://pasirgedong.blogspot.co.id/2015/05/makalah-nahwu-fail.html
Komentar
Posting Komentar