makalah gangguan pada sistem gerak
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan
kepada Tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami
boleh menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan
sebuah makalah dengan judul “GANGGUAN
PADA SISTEM GERAK ”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar
bagi kita untuk mempelajari nya.
Melalui kata pengantar ini penulis
lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung
perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah
ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini
sehingga dapat memberikan manfaat.
Kampar, 26 November 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A.
Latar
Belakang............................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A.
Kelainan yang Terjadi Pada Sistem
Gerak ................................................... 2
B.
Teknologi yang Berhubungan Dengan
Kelainan Pada Sistem Gerak ......... 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 11
A. Kesimpulan .................................................................................................. 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin hari semakin
pesat. Begitu juga dengan teknologi kedokteran yang berkembang dengan pesatnya
mengikuti semakin modernnya zaman. Dengan hal itu lah dapat memunculkan teknologi-teknologi
yang dapat menolong umat manusia mengobati penyakit. Di makalah ini dijelaskan
teknologi-teknologi yang dapat menolong pasien di dalam kelainan system gerak.
Sebelum itu akan dijelaskan terlebih dahulu tentang system gerak dan kelainan dalam
system gerak.
Kegiatan ini di latar belakangi
kengin tahuan lebih jauh dan dalam lagi tentang “Teknologi Untuk Mengatasi
Gangguan Dan Kelainan Pada Sistem Gerak”, dan juga untuk menambah pengetahuan
dan wawasan.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
saja kelainan yang terjadi pada sistem gerak serta cara mengatasinya ?
2.
Apa
teknologi yang berhubungan dengan kelainan system gerak ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kelainan Yang Terjadi Pada Sistem
Gerak
a.
Gangguan
Fisik
Gangguan yang paling umum adalah kerusakan fisik tulang seperti patah atau
retak tulang. Apabila terjadi fraktula (patah tulang)akan terbentuk zona
fraktula yang runcing dan tajam.berdasarkan jenis fraktura yang terbentuk,
fraktura dapat dibedakan enjadi 4 kelompok sebagai berikut:
a.
Fraktura
sederhana
Fraktura sederhana merupakan fraktura yang tidak melukai oto ataupun
sekitarnya
b.
Fraktura
kompleks
Fraktura kompleks merupakan fraktura yang melukai oto ataupun sekitarnya,
bahkan terkadang dapat muncul ke permukaan kulit
c.
Greenstick
Greenstick merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang menjadi
dua bagian
d.
Comminuted
Comminuted merupakan fraktura yang mengakibatkan terbagi menjai beberapa
bagian, tetapi masih berada dalam otot
b.
Gangguan
Fisiologis
Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsi
hormon dan vitamin. Gangguan fisiologis pada tulang dapatdijelaskan sebagai
berikut:
1. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang rapuh. keropos dan mudah patah.
Umumnya osteoporisis disebabkan oleh hormon jantan / betina yang kurang
sempurna atau akibat kekurangan asupan kalsium untuk tulang.
2. Cara-cara
Pencegahan Osteoporosis
a.
Melakukan aktivitas fisik yang teratur seperti olah
raga
b.
Diet dengan menambah Calsium dan vitamin D
c.
Memperbaiki gaya hidup dan menghilangkan kebiasaan
seperti merokok, minum alkohol
d.
Penggunaan HRT (Hormon Replacement Therapy) atau
terapi esterogen khususnya bagi wanita baru memasuki masa menopause
c.
Rakhitis
Rakhitis adalah pelunakan dan melemahnya tulang pada
anak-anak, biasanya karena kekuranga vitamin D yang ekstrimdan berkepanjangan.
Vitamin D sangat penting dalam penyerapan kalsium dan fosfordari saluran
pencernaan, yang dibutuhkan anak-anak untuk membangun tulang yang kuat.
d.
Mikrosefalus
Mikrosefalus adalah suatu kondisi medis dimana lingkaran kepala lebih kecil
dari ukuran normal karena otak tidak berkembang dengan baik atau telah berhenti
tumbuh. Mikrosefalus nampak pada saat kelahiran atau mungkin berkembang dalam
beberapa tahu pertama kehidupan
e.
Dislokasi
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi.
Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau
terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk
sendi). Seseorang yang tidak dapat mengatupkan mulutnya kembali sehabis membuka
mulutnya adalah karena sendi rahangnya terlepas dari tempatnya. Dengan kata
lain: sendi rahangnya telah mengalami dislokasi.
Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah dislokasi sendi bahu
dan sendi pinggul (paha). Karena terpeleset dari tempatnya, maka sendi itupun
menjadi macet. Selain macet, juga terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah
mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya,
sendi itu akan gampang dislokasi lagi.
f.
Terkilir
(keseleo)
Terkilir merupakan tertariknya ligamensendi karena gerakan tiba-tiba atau
gerakan yang tidak biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan timbulnya rasa sakit
disertai peradangan pada daerah sendi
g.
Artritis
Artritis adalah peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai dengan rasa sakit, kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak.
Artrhitis dapat terjadi akibat infeksi maupun tanpa infeksi. Pelepasan mediator inflamasi dari leukosit, kondrosit, sinoviosit menyebabkan kehilangan proteoglikan dan matriks
ektraselular kartilago, sehingga terjadi kerusakan tulang. Kerusakan dan hilangnya
kolagen dan kondrosit dapat menyebabkan perubahan yang tidak dapat kembali.
Arthritis mengacu pada lebih dari 100 penyakit
berbeda yang menyebabkan rasa sakit dan bengkak pada sendi, dan membatasi
gerakan persendian dan jaringan ikat. Jenis umum radang sendi atau arthritis
ini antara lain:
·
Osteoarthritis
Disebabkan oleh hilangnya jaringan tulang dari
sendi dan dikenal juga sebagai arthritis degeneratif. Hal ini kebanyakan
terjadi sejak usia sebelumnya.
·
Rheumatoid Arthritis
Radang sendi jenis ini banyak mempengaruhi
orang-orang di atas usia 40 tahun. Ini lebih berbahaya daripada osteoarthritis
karena mempengaruhi ligamen dan tendon yang bergabung dengan tulang dan otot.
·
Gout
Disebabkan oleh kelebihan penumpukan asam urat dalam ruang antar sendi yang menyebabkan rasa
sakit dan radang sendi.
h. Gangguan Tulang Belakang
Gangguan pada tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang
belakang, sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang.
Gangguan yang disebabkan oleh kelainan tulang belakang dikelompokkan menjadi
empat kelompok, yaitu :
·
Skoliosis
Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arah samping, mengakibatkan
tubuh melengkung ke arah kanan dan kiri
·
Kifosis
Kifosis adalah perubahan kelengkungan pada tulang belakang secara
keseluruhan sehingga orang menjadi bengkok
·
Lordosis
Lordosis adalah melengkungnya tulang belakang di daerah tumbal atau pinggang
ke arah depan sehingga kepala tertarik ke arah belakang
·
Subluksasi
Subluksasi adalah gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga
posisi kepala tertarik kearah kiri atau kanan
B. Teknologi Yang Berhubungan Dengan Kelainan Pada Sistem Gerak
Pada umumnya, kelainan sistem
gerak terjadi pada bagian tulang. Kelainan tersebut dapat
saja disebabkan oleh kecelakaan, penyakit atau faktor usia. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, para ilmuwan
telah berhasil mengembangkan teknologi guna mengatasi kelainan pada sistem
gerak, terutama tulang. Teknologi itu di antaranya adalah :
a. Vertebroplasty
Vertebroplasti
adalah teknik perbaikan patah tulang pada
bagian tulang belakang dengan cara memasukkan semen tulang melalui jarum suntik khusus. Pemberian semen
tulang di maksudkan untuk menyangga dan memberi kekuatan pada tulang dari
dalam. Dalam hal ini semen akan mengeras setelah 15 menit kemudian dan keesokan
harinya pasien sudah dapat berjalan.
Teknik Vertebroplasti
pertama kali dikembangkan di prancis tahun 1984 kemudian di sempurnakan di
amerika serikat, para pasien Osteoporosis yang melakukan
pengobatan dengan vertebroplasti dapat terbebas dari rasa nyeri lima sampai sepuluh
tahun. Di indonesia, teknik ini telah diterapkan di RSPDA Gatot subroto
(sejak tahun 2001) dan di RS pluit (tahun 2003).
b.
Vesselplasty
Veselplasti
adalah teknik bedah endolaparoskopik terbaru. Teknik ini merupakan hasil
perkembangan dari teknik Vertebroplasti. Di sebut veselplasti karena teknik ini
menggunakan balon sebagai pengganti pembuluh
darah buatan. Kemudian balon tersebut diisi dengan bahan tulang yang memiliki sistem hidrolik sehingga pasien dapat
tegak seperti sediakala.
Pada
teknik ini, pasien tidak perlu menjalani pembedahan. Untuk perbaikan tulang
tersebut, pasien hanya memerlukan sayatan
kecil untuk memasukkan alat pengisi bahan tulang.
Teknik veselplasti
telah dikuasai oleh sejumlah dokter di indonesia dan telah di lakukan uji coba
di sebuah rumah sakit di jakarta. Uji coba di lakukan terhadap pasien berusia
60 tahun yang mengalami patah tulang
karena osteoporosis. Dalam waktu 2 jam setelah operasi, pasien sudah dapat langsung
duduk dan berjalan.
c.
Sekrup
berbahan tulang
Patah
tulang dapat juga di sembuhkan dengan menggunakan sekrup dari bahan tulang.
Teknik ini dikembangkan oleh Yuji Uchio, seorang guru besar
Universitas Shimane, jepang. Menurut
Uchio, teknik ini di rancang untuk menyembuhkan retakan kecil seperti pada
sendi pergelangan tangan. Sepotong tulang seukuran biji kacang tanah diambil
dari pasien kemudian memprosesnya menjadi sekrup berdiameter 1 hingga 5 milimeter.
Pda
teknik ini, sekrup tulang berfungsi menghubungkan bagian-bagian tulang yang
akhirnya tumbuh menjadi tulang. Teknik ini di harapkan dapat mengurangi biaya pengobatan dan beban fisik si pasien. Perlu di ketahui,
harga sekrup metal yang di gunakan
dalam perawatan patah tulang dapat
mencapai 100.000 yen persatuannya. Dalam hal ini, pasien harus menjalani dua
kali operasi yaitu pada saat penanaman
dan pengambilan. Namun teknik
penyembuhan dengan menggunakan sekrup berbahan tulang masih sulit digunakan
untuk merawat keretakan pada tulang yang besar, seperti tulang paha.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dapat
disimpulkan Seiring
dengan perkembangan zaman yang semakin hari semakin pesat. Begitu juga dengan
teknologi kedokteran yang berkembang dengan pesatnya mengikuti semakin
modernnya zaman. Dengan hal itu lah dapat memunculkan teknologi-teknologi yang
dapat menolong umat manusia mengobati penyakit-penyakit yang ada di seluruh
permukaan bumi.
B.
Saran
Seluruh
rakyat Indonesia harus lebih kreatif dalam
menciptakan teknologi-teknologi agar tidak hanya mengandalkan dari luar negri
dan lebih maju lagi dalam masalah teknologi kedokteran agar masyarakat di Indonesia
tidak perlu berobat ke luar negeri dan juga tidak lagi hanya mengandal
penyembuhan secara tradisional.
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/238695959/Teknologi-Untuk-Mengatasi-Gangguan-Dan-Kelainan-Pada-Sistem-Gerak-Manusia
Komentar
Posting Komentar