makalah estapet
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan
kepada Tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami
boleh menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan
sebuah makalah dengan judul “PERMAINAN ESTAPET”,
yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk
mempelajari nya.
Melalui kata pengantar ini penulis
lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung
perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah
ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini
sehingga dapat memberikan manfaat.
Kampar, Februari 2016
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A.
Latar
Belakang............................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A.
Sejarah Lari Estafet ..................................................................................... 2
B.
Pengertian Lari Estafet ............................................................................... 2
C.
Nomor-Nomor Lari Estafet .......................................................................... 3
D.
Peraturan Perlombaan .................................................................................. 4
E.
Tongkat Estafet ............................................................................................ 4
F.
Teknik Dasar ................................................................................................ 5
G.
Latihan Lari Estafet ..................................................................................... 6
H.
Strategi Penyusunan Regu Lari
Estafet ....................................................... 7
I.
Teknik Masuk Finish .................................................................................... 8
J.
Diskualifikasi ............................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 9
A. Kesimpulan .................................................................................................. 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lari sambung atau lari
estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting.
Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama,
kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak
akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari
cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter
dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang
diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah
pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
B. Rumusan Masalah
1. Sejarah Lari Estapet
2. Pengertian Lari Estafet
3. Nomor-Nomor Lari Estafet
4. Peraturan Perlombaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Lari Estafet
Lari sambung dimulai dari bangsa
Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk meneruskan berita yang telah diketahui
sejak lama. Di Yunani, estafet obor diselenggarakan dalam hubungannya dengan
pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api keramat ke jajahan-jajahan baru.
Tradisi api olimpiade berasal dari tradisi Yunani tersebut.
Lari estafet 4 x 100 meter dan 4 x
400 meter bagi pria dalam bentuk sekarang ini, pertama-tama diselenggarakan
pada olimpiade tahun 1992 di Stockholm. Estafet 4 x 100 meter bagi wanita sejak
tahun 1928 menjadi nomor olimpiade dan 4 x 400 meter dilombakan sejak tahun
1972.
B. Pengertian Lari Estafet
Lari
Estafet atau dengan kata lain disebut “Lari sambung menyambung sambil membawa
tongkat” adalah salah satu jenis olahraga yang berinduk pada bidang atletik.
Pelarinya berjumlah lebih dari 1 orang & kurang dari 5 orang yang tergabung
dalam 1 tim, dimana masing-masing pelari sudah diatur dalam jarak tertentu
untuk kemudian bersiap-siap menunggu atau memerima tongkat Estafet dari teman
dan kemudian berlari untuk menyerahkan tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan
seterusnya saling mengoforkan tongkat hingga memasuki garis finis. Siapa yang
pertama mencapai garis finis maka Tim tersebutlah yang menang.
Nomor lari
estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400
meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi
pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta
penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
C. Nomor-Nomor Lari Estafet
1. 100 meter
Lomba lari jarak 100 meter diselenggarakan di salah
satu sisi lintasan atletik outdoor. Nomor ini dianggap nomor paling
bergengsi dalam cabang olahraga atletik. Pemegang rekor dunia 100 meter sering disebut
“manusia tercepat”.
Usain
Bolt dari Jamaika merupakan pemegang rekor dunia putra, dengan catatan waktu 9,58 detik. Rekor tersebut
ia ciptakan pada 16 Agustus 2009 dalam Kejuaraan Dunia Atletik 2009 di Berlin.
Pemegang rekor dunia putri adalah mendiang Florence Griifith-Joyner. Hingga
sekarang, belum ada sprinter putri yang bisa memecahkan rekor 10,49 detik yang
diciptakan Flo-Jo (panggilan akrab Florence Griffith-Joyner) pada 1988.
Nomor
estafet 4 × 100 meter juga cukup prestisius. Kecepatan rata-rata dalam nomor
ini lebih cepat daripada nomor 100 meter karena pelari boleh mulai bergerak
sebelum menerima tongkat estafet. Rekor dunia 4 × 100
meter putra dipegang tim Jamaika yang mencatat waktu 37,10 detik. Rekor
tersebut diciptakan pada Olimpiade Beijing 1988. Adapun rekor nomor estafet 4 ×
100 meter putri dipegang tim Jerman Timur yang mencatat waktu 41,37 detik pada
1985.
2. 400 meter
Dalam nomor 400 meter, para peserta lomba berlari satu
putaran melewati lintasan. Sebagaimana dalam lomba 200 meter, posisi start para
pelari diatur agar setiap pelari menempuh jarak yang sama.
Rekor
dunia 400 meter putra saat ini dipegang Michael Johnson dari Amerika Serikat
dengan catatan waktu 43,18 detik. Sementara pemegang rekor dunia putri adalah
Marita Koch dari Jerman Timur. Catatan waktunya, 47,60 detik, telah bertahan
sejak 1985.
Secara
tradisi, nomor estafet 4 × 400 meter merupakan nomor terakhir yang dilombakan
pada kejuaraan besar atletik. Tim Amerika Serikat memegang rekor dunia 4
× 400 meter putra sejak 1993 dengan catatan waktu2:54.29. Sementara rekor 4 × 400 meter putri bertahan lebih
lama lagi. Sejak 1988, tim Uni Soviet memegang rekor dengan catatan waktu
3:15.17.
D. Peraturan Perlombaan
1. Panjang daerah pergantian tongkat
estafet adalah 20 meter, lebar 1,2 meter dan bagi pelari estafet 4 x 100 meter
ditambabh 10 meter pra-zona. Pra-zona adalah suatu daerah dimana pelari yang akan
berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi disini tidak terjadi penggantian
tongkat.
2. Lari Estafet (Lari Beranting)
Lari
Estafet atau sering disebut dengan lari beranting merupakan salah satu dari
cabang atletik. Lari Estafet hanya membutuhkan empat (4) orang pemain untuk
melakukan olahraga tersebut. Jarak Tempuh Lari estafet : 4×400 M
(Putra/Putri) Dan 4×100 M Start yang sering di gunakan dalam Lari Estafet:
Start Jongkok sering di gunakan pada pelari pertama / (1), Sedangkan Start
Berlari sering di gunakan pada pelari ke-Dua, ke-Tiga,dan ke-Empat / (2,3,4).
E.
Tongkat
Estafet
Tongkat
estafet adalah benda yang diberikan secara bergilir dari satu peserta ke
peserta lari lainnya dalam satu regu. Karena itu, tongkat ini pun tidak
sembarang tongkat. Ukurannya dibuat sesuai dan pas dengan panjang genggaman
pelari pada umumnya.
Ukuran tongkat yang digunakan pada lari estafet
adalah:
-
Panjang tongkat : 29 – 30 cm
-
Diameter tongkat : 3,81 cm (dewasa) dan 2,54 cm
(anak-anak)
-
Berat tongkat : 50 gr
Cara
memegang tongkat estafet harus dilakukan dengan benar. Memegang tongkat dapat
dilakukan dengan dipegang oleh tangan kiri atau kanan. Setengah bagian dari
tongkat dipegang oleh pemberi tongkat. Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh
penerima tongkat estafet berikutnya. Dan bagi pelari pertama, tongkat estafet
harus dipegang dibelakang garis start dan tidak menyentuh garis start.
F.
Teknik
Dasar
1.
Teknik Memegang Tongkat Estafet
Tongkat dipegang pada ujung hingga
setengah bagian dengan tangan kanan atau kiri, sedangkan setengah bagian
tongkat untuk dipegang oleh penerima tongkat estafet berikutnya.
2.
Teknik Start untuk Lari
Estafet
Pelari pertama menggunakan start
jongkok. Hal yang perlu diperhatikan pelari pada saat start yaitu tangan
ditempatkan di belakang garis start dan tongkat yang dipegang tidak menyentuh
garis start.
3.
Teknik Memberi dan Menerima Tongkat Estafet
Cara memberi dan menerima tongkat
sambil lari dilakukan di daerah wissel (daerah pergantian tongkat).
Panjang wissel (daerah pergantian) tongkat estafet adalah 20
meter. Pergantian tongkat yang terjadi di luar daerah pergantian akan
menyebabkan diskualifikasi.
Berdasarkan posisi tangan penerima,
terdapat dua macam cara memberi dan menerima tongkat estafet, yaitu:
a. Memberikan
tongkat estafet dari atas
Teknik ini dipergunakan apabila telapak tangan
penerima menghadap ke atas.
b. Memberikan
tongkat estafet dari bawah ke atas
Teknik ini dipergunakan apabila telapa tangan
penerima tongkat estafet menghadap ke bawah.
Berdasarkan melihat atau tidaknya
penerima, maka pergantian tongkat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Visual
(dengan melihat), yaitu penerima tongkat berpaling ke belakang untuk melihat pemberi
tongkat.
b. Nonvisual
(tanpa melihat), yaitu penerima tonbgkat tidak melihat pemberi tongkat.
G.
Latihan
Lari Estafet
Kunci
keberhasilan pelari estafet terletak pada pergantian tongkat. Serangkaian
teknik lari sambung (estafet) dari start hingga terjadinya pergantian
pemegang tongkat.
Di
dalam pelaksanaan lari estafet, dimungkinkan terjadi beberapa kesalahan pada
saat pergantian tongkat. Kesalahan tersebut dapat dilakukan oleh penerima
maupun pemberi tongkat.
1.
Kesalahan yang dilakukan oleh penerima, yaitu:
a. Start yang
trlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari dibelakangnya sebelum mencapai kecepatan
maksimum.
b. Terlalu
cepat melakukan start sehingga mngganggu lari pemberi tongkat.
c. Larinya
terlalu ke tengah sehingga mengganggu lari pemberi tongkat.
d. Pada waktu
mengulurkan tangan ke belakang, tangan dalam keadaan goyang, sehingga sukar
menerima tongkat.
2.
Kesalahan yang sering dialami oleh pemberi tongkat,
yaitu:
a. Kurang
berhati-hati dalam meberikan tongkat, sehingga gagal dalam pemberian atau
tongkat jauh.
b. Pada waktu
memberikanb tongkat pemberi berada di belakang penerima, tidak di
sisi sampingnya, sehingga dapat menginjak kaki penerima.
c. Pemberi
mangayun tangan yang salah.
d. Pemberi
tongkat tidak memberi isyarat (tidak berteriak yak) kepada penerima tongkat,
sehingga penerima tidak tahu.
e. Pemberi
tongkat mengurangi kecepatannya pada saat akan mengayun tongkat.
H.
Strategi
Penyusunan Regu Lari Estafet
Agar
dapat dicapai prestasi malsimal, diperlukan strategi dalam pemilihan pelari.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun regu atau tim lari
estafet, yaitu:
1.
Pelari pertama
a. Pilihlah
pelari yang memiliki start yang baik dan memiliki keahlian lari di tikungan.
b. Pelari
pertama merupakan pelari yang tercepat pertama atau kedua agar dapat memberika
posisi memimpin.
2.
Pelari kedua
a. Pelari
kedua mempunyai tanggung jawab sebagai pnerima dan pemberi.
b. Mempunyai
daya tahan yang baik, sebab ia harus berlari cepat menempuh jarak 120 m – 130
m.
c. Pelari
yang kurang mahir ditikungan dapat dipilih sebagai pelari kedua.
3.
Pelari ketiga
a. Pelari
ketiga memiliki rasa tanggung jawab yang besar, karena harus bertindak sebagai
penerima dan pmberi tongkat.
b. Pelari
ketiga memiliki keahlian lari di tikugan.
c. Memiliki
daya tahan sebagai pelari 200 m.
4.
Pelari keempat
a. Pelari
keempat merupakan pelari tercepat pertama atau kedua.
b. Pelari
keempat memiliki daya juang yang besar, karena pelari ini akan menentukan
menang atau kalahnya regu atau tim.
I.
Teknik
Masuk Finish
Teknik
masuk finish ada 3 macam, yaitu:
1. Lari terus
tanpa mengubah kecepatan lari.
2. Membusungkan
dada ke depan.
3. Merebahkan
badan ke depan seperti orangj atuh tersungkur.
J.
Diskualifikasi
Peserta atau tim regu dicoret apabila:
Peserta atau tim regu dicoret apabila:
1. Start
mendahului aba-aba sampai 2 kali.
2. Selama
lari mengganggu pelarilain.
3. Masuk ke
lintsan lain hingga mendapat keuntungan.
4. Tidak
masuk finish.
5. Pergantian
tongkat melewati daerah wissel.
6. Tongkat
jatuhdiambil orang lain.
7. Penerima
sudah lewat batas wissel, kembali untuk mengambil tongkat yang terjatuh.
8. Masuk
finish tanpa tongkat.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Lari
sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik
yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari
sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan
keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada
nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan
adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter.
B. Saran
Dalam melakukan
lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan
tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan
dari setiap pelari.
DAFTAR
PUSTAKA
http://ntoniusf1594.blogspot.co.id/2014/09/lari-estafet.html
Komentar
Posting Komentar