makalah dampak polusi
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan
kepada Tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami
boleh menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan
sebuah makalah dengan judul “DAMPAK
POLUSI TERHADAP KESEHATAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN ”, yang menurut kami dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari nya.
Melalui kata pengantar ini penulis
lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung
perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah
ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini
sehingga dapat memberikan manfaat.
Kampar, 01 Desember 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A.
Latar Belakang
1
B.
Rumusan Masalah......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2
A. Polusi Udara ............................................................................................... 2
B. Polusi Air ................................................................................................... 10
C. Polusi Tanah ............................................................................................... 14
D. Polusi Suara ................................................................................................ 15
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 16
A. Kesimpulan .................................................................................................. 16
B. Saran ........................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kerusakan lingkungan diakibatkan
oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran. Pencemaran ada yang
diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan manusia.
Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang
dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan
tumbuhan, hewan bahkan manusia. Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari
aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki
atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk
hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan
ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan
lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk
dari abad ke abad.
Kian hari kebutuhan-kebutuhan itu
harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin berkembangnya industri, hal ini
akan menimbulkan akibat antara lain:
1.
Sumber
Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik macam maupun
jumlahnya.
2.
Industri
mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan. Populasi manusia mengeluarkan
limbah juga, seperti limbah rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan.
3.
Muncul
bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan
sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan.
Akibat selanjutnya lingkungan
semakin rusak dan mengalami pencemaran.
B.
Rumusan Masalah
Ø Menyebutkan apa saja jenis-jenis
polusi dan dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan !
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Polusi Udara
1. Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan
Polusi udara,
menyebabkan beberapa gangguan kesehatan yang disebabkan polutan di udara,
antara lain:
1) Karbonmonoksida
(CO) sangat mudah berikatan dengan Hb yaitu 200 kali lebih kuat dibandingan
ikatannya dengan oksigen. Dalam darah, CO berikatan dengan Hb membentuk
karboksihemoglobin (COHb) dengan reaksi sebagai berikut :
CO + Hb à COHb
Konsentrasi gas
CO sebanyak 10 ppm belum terasa, 20 ppm gangguan panca indera, 40 ppm gangguan
fungsi jantung, 60 ppm sakit kepala, 80 ppm sulit bernafas, dan konsentrasi 100
ppm menyebabkan pingsan hingga kematian.
Gejala
keracunan CO : pusing, sakit kepala, mual, sesak nafas, pingsan, kerusakan
otak, gangguan kulit dan penglihatan jangka panjang, kematian.
2) Gas sulfur
oksida, nitrogen oksida, dan ozon dengan konsentrasi yang semakin meningkat
mampu menimbulkan iritasi mata, radang saluran pernafasan, dan gangguan
pernafasan kronis (bronkhitis, emfisema, dan asma). Gejala : sesak nafas akibat
kerusakan organ pernafasan.
3) Materi
partikulat (serbuk batu bara, serbuk kapas, serbuk kuarsa, serat asbes, timbal,
serbuk sari bunga, dll).
Timbal merupakan pencemar udara yang
berasal dari gas buangan kendaraan bermotor. Untuk menghasilkan pembakaran yang
baik dan meningkatkan efisiensi motor bakar, bensin diberi zat tambahah TEL
(tetra etil lead atau Pb(C2H5)4). Setelah
mengalami pembakaran di dalam motor, timbal dilepaskan ke udara dalam bentuk
oksida timbal. Timbal merupakan racun keras, akumulasi timbal dalam tubuh dapat
menyebabkan gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf, radang paru hingga
kanker paru, gangguan jantung, gangguan ginjal, keterbelakangan mental pada
anak.
Serbuk sari (pollen) bunga menyebabkan
gangguan pada penderita alergi saluran pernafasan (seperti : asma).
Penyakit yang disebabkan oleh polutan
partikulat di daerah industri dan teknologi adalah Pneumoconiosis, yaitu gangguan sistem pernafasan yang
disebabkan oleh partikel debu yang masuk dan mengendap di paru-paru.
Pneumoconiosis dibedakan menjadi 5 yaitu:
a) Silikosis, disebabkan oleh debu silika (SiO2) yang
masuk ke paru-paru dan mengendap, banyak terdapat di pabrik besi & baja,
keramik, pengecoran beton, bengkel besi, serta penambangan besi, timah, dan
batubara. Masa inkubasi 2 – 4 tahun. Gejala: sesak nafas, batuk, dahak, dan
pada kondisi parah menyebabkan kegagalan kerja jantung. Penyakit ini belum ada
obatnya.
b) Asbesitosis, disebabkan debu atau serat asbes yang masuk dan
mengendap di paru-paru. Asbes adalah campuran dari berbagai macam silikat,
terutama magnesium silikat. Banyak terdapat pada pabrik dan industri yang
menggunakan serat asbes. Gejala: sesak nafas, batuk disertai dahak, ujung jari
membesar/melebar. Selain itu serat asbes dapat menyebabkan penebalan selaput
paru-paru/pleura; dan tumor/kanker paru.
c) Bisinosis, disebabkan debu/serat kapas yang terhirup dan mengendap
di paru-paru. Terdapat pada pabrik pemintalan kapas, pabrik tekstil, dan
industri garmen. Masa inkubasi sekitar 5 tahun. Gejala: sesak nafas, berat di
dada. Pada stadium lanjut diikuti dengan bronkhitis kronis dan emphysema.
d) Antrakosis, disebabkan debu batubara. Terdapat pada penambangan
batubara, lokomotif/kapal laut berbahan bakar batubara, pekerja boiler PLTU
berbahan bakar batubara. Masa inkubasi 2 – 4 tahun. Gejala: sesak nafas. Adanya
kandungan silikat pada batubara menyebabkan penyakit antrakosis sering juga
disertai silikosis. Antrakosis dibagi 3 yaitu: antrakosis murni,
silikoantrakosis, dan tuberkosilikoantrakosis.
e) Beriliosis, disebabkan oleh debu logam berilium baik yang berupa
logam murni, oksida, sulfat dan halogenida. Terdapat pada industri yang
menggunakan campuran berilum dan tembaga, pabrik fluoresen, pabrik pembuatan
tabung radio, dan industri pengolahan bahan penunjang industri nuklir. Masa
inkubasi sampai dengan 5 tahun. Debu logam berilium dapat menyebabkan penyakit
nasofaringitis, bronkhitis, dan pneumonitis. Gejala: sedikit demam, batuk
kering, mudah lelah, berat badan turun, dan sesak nafas.
4) Asap rokok,
mengandung zat berbahaya yaitu: CO, CO2, akrolein, nikotin, tar,
amoniak, asam format, hidrogen sianida, nitrogen oksida, formaldehid, fenol,
aceton, naftalen, DDT, hidrogen sulfida, piridin, metil klorida, metanol,
kadmium, arsenik, radioaktif Polonium-201, asetol, metil klorida.
Gangguan yang ditimbulkan: gangguan jantung, gangguan pertumbuhan janin,
impotensi, dan kanker.
5) Zat karsinogen,
seperti: kloroform, para-diklorobenzena, tetrakloroetilen, trikloroetan, dan
radioaktif Radon.
6) Asbut (asap dan
kabut)
2. Dampak Polusi Udara Terhadap Lingkungan
1) Asbut (Asap dan Kabut)
Asbut terbagi
menjadi 2 yaitu :
a. Asbut industri,
yaitu materi gas (terutama sulfur oksida) dan partikulat yang keluar dari
cerobong asap pabrik. Asbut ini berwarna keabuan.
b. Asbut
fotokimia, yaitu materi gas polutan dari kendaraan bermotor (terutama nitrogen
oksida) yang mengalami reaksi fotokima dengan hidrogen di atmosfer membentuk
ozon. Asbut ini berwarna kecoklatan.
Keberadaan
asbut ini dapat mengganggu aktivitas penerbangan (mengganggu penglihatan) dan
juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
2) Hujan Asam (Acid Rain)
Hujan asam yaitu segala macam hujan
yang memiliki pH di bawah 5,6. Air hujan normal/alami memiliki pH (5,6-5,7), karena CO2
di udara yang larut dalam air hujan akan berbentuk sebagai asam lemah yang
sangat bermanfaat membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh
tumbuhan dan binatang. Hujan asam pertama kali dilaporkan di Manchester
(Inggris) pada tahun 1852. Hujan asam terutama disebabkan oleh revolusi
industri yang menghasilkan gas sulfur oksida dan nitrogen oksida yang mencemari atmosfer.
Senyawa
bersifat asam yang larut dalam hujan asam adalah : asam sulfat, asam nitrit dan
asam nitrat.
Reaksi pembentukan asam sulfat (H2SO4) di atmosfer :
S + O2 Ã SO2
2SO2 + O2 Ã 2SO3
SO3 + H2O Ã H2SO4
Reaksi pembentukan
asam nitrit dan asam nitrat di atmosfer :
a) Pembentukan nitrogen dioksida (NO2) dan nitrogen trioksida (NO3).
2NO + O2 Ã 2NO2
O3 + NO Ã NO2 + O2
NO2 + O3 Ã NO3 + O2
b) Pembentukan dinitrogen
pentaoksida (N2O5) dan reaksi nitrogen trioksida
NO3 + NO2 Ã N2O5
NO3 + NO Ã 2NO2
c) Pembentukan asam nitrit (HNO2) dan nitrat (HNO3) dengan adanya uap air
N2O5 + H2O
à 2 HNO3
NO2 + NO + H2O
à 2 HNO2
Dampak Negatif
Hujan Asam :
-
Melarutkan
mineral-mineral dalam tanah (Ca, potassium dan nutrien lain) sehingga kesuburan
tanah menjadi berkurang.
-
Melarutkan logam-logam berat dalam
tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan.
-
Menghancurkan
jaringan tumbuhan sehingga menghambat pertumbuhannya dan dapat menyebabkan
kematian.
-
Menurunkan
derajat keasaman (pH) perairan sehingga ekosistem air terganggu : ikan,
tumbuhan air dan biota perairan terganggu/mati.
-
Merusak
gedung, bangunan, dan
patung-patung yang indah karena kalsiumnya larut bersama hujan asam.
-
Menyebabkan korosi pada logam.
-
Cat
menjadi pudar.
-
Menyebabkan penyakit pernafasan.
-
Kulit
menjadi lebih rapuh.
-
Pada ibu hamil dapat menyebabkan
kelahiran prematur dan meninggal.
Usaha untuk
mengurangi dampak hujan asam :
-
Menggunakan bahan bakar dengan
kandungan sulfur rendah
-
Mengurangi kandungan sulfur sebelum
pembakaran
-
Pengendalian pencemaran selama
pembakaran. Slah satu teknologi ialah lime injection in multiple burners (LIMB).
Dengan teknologi ini, emisi SO2 dapat dikurangi sampai 80% dan NOx
50%. Caranya
dengan menginjeksikan kapur dalam dapur pembakaran dan suhu pembakaran
diturunkan dengan alat pembakar khusus. Kapur akan bereaksi dengan belerang dan
membentuk gipsum (kalsium sulfat dihidrat). Penuruna suhu mengakibatkan
penurunan pembentukan Nox baik dari nitrogen yang ada dalam bahan bakar maupun
dari nitrogen udara.
-
Pengendalian setelah pembakaran. Teknologi yang
sudah banyak dipakai ialah fle gas desulfurization (FGD) (Akhadi, 2000. Prinsip
teknologi ini ialah untuk mengikat SO2 di dalam gas limbah di
cerobong asap dengan absorben, yang disebut scubbing (Sudrajad, 2006). Dengan
cara ini 70-95% SO2 yang terbentuk dapat diikat.
-
Mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse,
Recycle, Reduce)
3) Penipisan Lapisan Ozon (Ozone Layer Depletion)
Ozon adalah gas tidak berwarna yang
tersusun dari tiga atom oksigen sehingga rumus molekulnya O3.
Ozon pertama kali ditemukan oleh
C.F. Schonbein (1940). Ozon berasal dari bahasa Yunani ‘ozein’ = bau = smell.
Dampak Negatif
Kerusakan Ozon
Pada manusia :
-
Kanker
kulit melanoma
-
Katarak
mata
-
Menurunnya
kekebalan tubuh
-
Bertambahnya
penyakit menular
-
Menurunnya
manfaat vaksinasi
-
Mutasi
Pada ekosistem laut :
-
Berkurangnya
plankton laut
-
Berkurangnya
kemampuan penyerapan karbondioksida oleh fitoplankton
-
Membunuh
larva ikan, udang dan kepiting serta biota laut lainnya sehingga
berdampak menurunnya
hasil tangkapan ikan
-
Penurunan
reproduksi hewan
-
Katarak
mata pada hewan
-
Mutasi
Pada tumbuhan :
-
Mengganggu
asimilasi nitrogen oleh mikroorganisme (ketersediaan nitrogen menurun)
-
Menurunnya
hasil panen dan terhalangnya pertumbuhan tanaman
Pada bahan-bahan lain :
-
Bahan-bahan
di luar ruangan (seperti plastik, cat dan karet) akan cepat rusak
Usaha-usaha
yang dilakukan untuk mengurangi kerusakan lapisan ozon :
-
Protocol Montreal (1987), yaitu
perjanjian internasional untuk mengurangi emisi CFC di negara-negara industri.
-
Menggalakkan penggunaan bahan
pengganti CFC.
-
Melarang/mengurangi produksi dan
impor peralatan yang menggunakan ODS.
-
Mendemonstrasikan teknologi baru
yang dapat menggantikan CFC
-
Menanamkan kesadaran kepada
masing-masing individu untuk menghindari penggunaan bahan-bahan yang mengandung
CFC.
4) Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect) dan Pemanasan Global (Global Warming)
Efek rumah kaca adalah peristiwa tertahan atau
terperangkapnya gelombang inframerah matahari yang membawa panas di lapisan
atmosfer bumi bagian bawah oleh adanya gas-gas polutan yang membentuk lapisan
di atmosfer. Gas-gas polutan rumah kaca antara lain : CO2, CH4,
N2O, NO, NO2, SO2, O3, HFC, CFC,
VOC.
Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata
permukaan bumi yang disebabkan oleh efek rumah kaca.
Dampak Negatif
Pemanasan Global :
-
Pencairan
gunung es di kutub utara dan selatan sehingga menyebabkan kenaikan permukaan
air laut dan juga menyebabkan tenggelamnya pulau-pulau kecil serta berkurangnya
luas daratan. Kenaikan suhu rata-rata 1oC akan menaikkan permukaan
laut setinggi kurang lebih 15 cm.
-
Perubahan
iklim regional dan global (bergesernya periode musim)
-
Timbulnya
fenomena el nino dan la nina. El nino yaitu menghangatnya temperatur permukaan
air laut di atas rata-rata pada daerah serupa. La nina yaitu proses pendinginan
suhu permukaan air laut di bawah suhu rata-rata pada kawasan Pasifik timur dan
tengah di selatan khatulistiwa.
-
Kekeringan
yang menyebabkan gagal panen. Disebabkan oleh el nino.
-
Kebakaran
hutan. Disebabkan oleh el nino.
-
Terjadinya
bencana alam : banjir, tanah longsor. Disebabkan oleh la nina
-
Intensitas
badai meningkat. Naiknya suhu rata-rata akan meningkatkan kekuatan angin. Panas
adalah energi yang menggerakan angin.
-
Perubahan
siklus hidup flora dan fauna. Meliputi hewan-hewan yang bermigrasi dan musim
pembungaan pada tumbuhan.
-
Menyebabkan
kematian beberapa spesies. Kenaikan suhu rata-rata air laut 2-3oC
akan menyebabkan matinya terumbu karang akibat pemutihan karang (coral
bleaching). Telah terjadi di Australia, Thailand, Filipina, Indonesia,
Jamaica, Bahama dll pada tahun 1997/1998 akibat el nino.
-
Meningkatnya
penyakit daerah tropis : malaria dan demam berdarah. Kenaikan suhu akan
mempersingkat siklus hidup nyamuk dari telur menjadi larva sehingga populasi
nyamuk pun meningkat.
Usaha-usaha
Untuk Mengurangi Dampak Pemanasan Global :
-
Hemat
energi (terutama energi yang berasal dari bahan bakar fosil)
-
Hemat
listrik
-
Menggalakkan
penghijauan (reboisasi, pembuatan jalur hijau)
-
Perjanjian
internasioal : Protokol Kyoto (1997) yang diikuti oleh 141 negara yang berisi
komitmen untuk mengurangi emisi karbondioksida.
B.
Polusi Air
1. Dampak Polusi Air Terhadap Kesehatan
Polusi air
menyebabkan penyakit menular yang disebabkan oleh mikroorganisme yaitu :
1) Penyakit
menular disebabkan virus, yaitu:
a. Hepatitis A
(oleh virus hepatisis A). Gejala: Demam, sakit
kepala, sakit perut, kehilangan selera makan, pembengkakan hati sehingga tubuh
menjadi kuning.
b. Poliomyelitis
(virus Polio). Gejala: Tenggorokan sakit, demam, diare,
sakit pada tungkai dan punggung, kelumpuhan dan kemunduran fungsi otot.
2) Penyakit
menular disebabkan bakteri
a. Kolera (oleh Vibrio
cholerae). Gejala: Diare yang sangat parah,
muntah-muntah, kehilangan cairan sangat banyak sehingga menyebabkan kejang dan
lemas.
b. Diare (oleh Escherichia
coli). Gejala: Buang air besar berkali-kali
dalam sehari, kotoran encer (mengandung banyak air), terkadang diikuti rasa
mulas atau sakit perut.
c. Tifus (oleh Salmonella
typhi). Gejala: Sakit kepala, demam, diare,
muntah-muntah, peradangan dan pendarahan usus.
d. Disentri (oleh Shigella
dysentriae). Gejala: Infeksi usus
besar, diare, kotoran mengandung lendir dan darah, sakit perut.
3) Penyakit
menular disebabkan protozoa
a. Disentri amuba
(oleh Entamoeba histolytica). Gejala: Infeksi usus besar, diare, kotoran mengandung lendir dan darah, sakit
perut.
b. Balantidiasis
(oleh Balantidium coli). Gejala: Peradangan
usus, diare berdarah.
c. Giardiasis
(oleh Giardia lamblia). Gejala: Diare, sakit
perut, terbentuk gas dalam perut, bersendawa, kelelahan.
4) Penyakit
menular disebabkan metazoa/cacing parasit
a. Ascariasis
(oleh Ascaris lumbricoides). Gejala: Demam, sakit perut yang parah, malabsorbsi, muntah-muntah, kelelahan.
b. Taeniasis (oleh
Taenia saginata). Gejala: Gangguan
pencernaan, rasa mual, kehilangan berat badan, rasa gatal di anus.
c. Schistosomiasis
(oleh Schistosoma sp.). Gejala: Gangguan pada
hati dan kantung kemih sehingga terdapat darah dalam urin, diare, tubuh lemas,
sakit perut yang terjadi berulang-ulang.
Polusi air
menyebabkan gangguan kesehatan tidak menular yang disebabkan oleh limbah logam
berat dan senyawa berbahaya yaitu :
a. Mercury/Air raksa/Hygrargyrum (Hg). Gangguan kesehatan berupa: menyebabkan bronchitis, sampai rusaknya
paru-paru. Gejala keracunan Merkuri tingkat awal, pasien merasa mulutnya kebal
sehingga tidak peka terhadap rasa dan suhu, hidung tidak peka bau, mudah lelah,
gangguan psikologi (rasa cemas dan sifat agresif), dan sering sakit kepala.
Jika terjadi akumulasi yang tinggi mengakibatkan kerusakan sel-sel saraf di
otak kecil, gangguan pada luas pandang, kerusakan sarung selaput saraf dan
bagian dari otak kecil. Turunan oleh Merkuri (biasanya etil merkuri) pada
proses kehamilan akan nampak setelah bayi lahir yang dapat berupa cerebral
palsy maupun gangguan mental. Sedangkan keracunan Merkuri yang akut dapat
menyebabkan kerusakan saluran pencernaan, gangguan kardiovaskuler, kegagalan
ginjal akut maupun shock.
b. Cadmium (Cd). Gangguan kesehatan berupa: menghambat kerja paru-paru, bahkan mengakibatkan
kanker paru-paru, mual, muntah, diare, kram, anemia, dermatitis, pertumbuhan
lambat, kerusakan ginjal dan hati, dan gangguan kardiovaskuler, merusak tulang
(osteomalacia, osteoporosis) dan meningkatkan tekanan darah. Gejala umum
keracunan Kadmium adalah sakit di dada, nafas sesak (pendek), batuk – batuk,
dan lemah.
c. Timbal/Plumbum (Pb). Gangguan kesehatan berupa: gangguan sintesis hemoglobin darah,
gangguan neurologi (susunan syaraf), gangguan pada ginjal, sistem reproduksi,
penyakit akut atau kronik sistem syaraf, dan gangguan fungsi paru-paru, dapat
menurunkan IQ pada anak kecil jika terdapat 10-20 myugram/dl dalam darah, hipertensi, gangguan kehamilan, kelahiran prematur, kematian janin,
kerusakan otak, kejang-kejang, gangguan tingkah laku.
d. Arsen (As). Gangguan
kesehatan berupa: gangguan daya pandang mata, hiperpigmentasi (kulit menjadi berwarna
gelap), hiperkeratosis (penebalan kulit), pencetus kanker, infeksi kulit
(dermatitis). Selain itu, dapat menyebabkan kegagalan fungsi sumsum tulang,
menurunnya sel darah, gangguan fungsi hati, kerusakan ginjal, gangguan
pernafasan, kerusakan pembuluh darah, varises, gangguan sistem reproduksi,
menurunnya daya tahan tubuh, dan gangguan saluran pencernaan.
e. Cobalt (Co). Gangguan
kesehatan berupa: gagal jantung, oedema (pembengkakan jaringan akibat akumulasi
cairan sel).
f. Tembaga/Cuprum (Cu). Gangguan kesehatan berupa: sakit perut, mual, muntah, diaera, dan pada
kasus yang parah dapat menyebabkan gagal ginjal.
g. Cromium (Cr). Gangguan kesehatan berupa: gangguan sistem saluran pernafasan, kulit, pembuluh
darah, dan ginjal.
h. Dikoloro difenil trikloroetana (DDT). DDT merupakan pestisida yang sangat stabil di lingkungan, tidak larut
dalam air dan sulit diuraikan. Jika masuk ke dalam tubuh organisme, ia akan
mengendap dan mengganggu rantai makanan dalam ekosistem. Pada hewan unggas, DDT
dapat menyebabkan cangkang telur rapuh. Gangguan kesehatan pada manusia berupa
: kelahiran prematur, cacat kronis, kanker, dan diduga sebagai penyebab
terjadinya puber dini pada remaja perempuan.
2. Dampak Polusi Air Terhadap Lingkungan
1) Sumber air
tanah yang tercemar menyebabkan air tidak dapat digunakan sesuai peruntukannya,
yaitu sebagai : air minum untuk rumah tangga, air untuk keperluan industri, dan
air untuk keperluan pertanian dan perikanan.
Menurut PP RI
No. 20 Tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi :
a. Golongan A :
air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan
terlebih dahulu
b. Golongan B :
air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum
c. Golongan C :
air yang dapat digunakan untuk kepentingan perikanan dan peternakan
d. Golongan D :
air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan,
industri, dan pembangkit tenaga air
2) Menurunnya
populasi biota air seperti : ganggang, berbagai jenis ikan, kepiting, udang,
kerang, dan terumbu karang yang disebabkan oleh :
-
Masuknya limbah beracun ke lingkungan
sehingga menyebabkan kematian biota air
-
Masuknya limbah organik yang mengalami
pembusukan di dalam air, hal ini menyebabkan nilai BOD meningkat yang diikuti
penurunan nilai DO, sehingga biota air kekurangan oksigen dan mengalami
kematian
-
Tumpahan minyak di perairan, karena
senyawa dalam minyak bersifat racun bagi biota air. Tumpahan minyak juga
menempel pada bulu-bulu burung dan rambut-rambut mamalia yang dapat mengganggu
fungsi fisiologis organisme tersebut yaitu, burung kehilangan kemampuan untuk
terbang, sedangkan mamalia kehilangan fungsi dalam pengaturan suhu tubuh yang
diperankan oleh rambut-rambut di kulitnya.
3) Eutrofikasi,
yaitu yaitu penimbunan nutrien yang
menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (blooming alga), akibatnya,
tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari
terhalang.
4) Terjadinya
banjir.
C.
Polusi Tanah
1. Dampak Polusi Tanah Terhadap Kesehatan
Polutan yang
mencemari tanah berupa : limbah infektif, logam berat maupun senyawa beracun
yang hampir sama dengan polutan pada air.
2. Dampak Polusi Tanah Terhadap Lingkungan
Pencemaran
tanah oleh pestisida, logam berat, senyawa beracun dan limbah anorganik yang
sulit membusuk akan berdampak pada :
a. Menurunnya
kesuburan tanah
b. Unsur dan
senyawa berbahaya/beracun yang terserap ke dalam tubuh tumbuhan akan masuk ke
dalam rantai makanan dan mengendap di dalam tubuh konsumen terakhir (termasuk
manusia)
D.
Polusi Suara
1. Dampak Polusi Suara Terhadap Kesehatan
Kontak dengan
suara bising dalam waktu alam dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan
kerusakan organ pendengaran yaitu :
1) Perubahan
tekanan darah
2) Perubahan
denyut nadi
3) Kontraksi perut
4) Gangguan
jantung
5) Stress dan
penyakit kejiwaan lainnya
6) Gangguan daya
dengar
7) Berdengung dan
nyeri di telinga
8) Tuli
BAB II
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penyusunan makalah ini kami
menyimpulkan bahwa udara adalah komponen yang sangat penting bagi kehidupan
makhluk hidup, terutama manusia. Namun, seiring laju globalisasi semakin sulit
mendapatkan udara sehat dari alam bebas terutama di kota-kota besar.
B.
Saran
Sekiranya pencemaran lingkungan ini
adalah masalah kita bersama, untuk itu selaku insan manusia yang bertanggung
jawab dan memegang teguh konsep keseimbangan alam, maka sudah sepantasnya kita
menjaga dan merawat lingkungan, mulai dari lingkungan tempat tinggal kita
sehingga nantinya akan tercipta lingkungan yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Ernawati, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK dan
MAK Kelas XI. Penerbit Erlangga : Jakarta
http://789science.blogspot.co.id/2012/10/dampak-polusi-terhadap-kesehatan-dan_29.html
Iron Man: The Wily Wars | TITIAN ART
BalasHapusIron Man: The titanium apple watch Wily Wars gold titanium is is titanium a metal a titanium flask side-scrolling, high-octane action video game based on the Warner Bros. comic book series, starring the titanium cookware Wily Wars.Publisher: Warner BrosRelease Date: January 22, 1992