makalah permainan hoki
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan
kepada Tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami
boleh menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan
sebuah makalah dengan judul “PERMAINAN
HOKI ”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita
untuk mempelajari nya.
Melalui kata pengantar ini penulis
lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung
perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah
ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini
sehingga dapat memberikan manfaat.
Kampar, 09 Maret 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A.
Latar
Belakang............................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C.
Tujuan .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A.
Sejarah Permainan Hoki .............................................................................. 2
B.
Peraturan Permainan Hoki ........................................................................... 5
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 11
A. Kesimpulan .................................................................................................. 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................
12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Arti olahraga adalah aktivitas untuk
melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga rohani. Lalu
apa fungsi aktivitas yang satu ini? Utamanya olahraga berfungsi untuk
menyehatkan badan dan memastikan organ tubuh masih sehat.
Hoki adalah olahraga permainan yang
dilakukan oleh pria dan wanita dengan menggunakan alat pemukul (stick) dan
bola. Bentuk permainannya hampir sama dengan sepak bola yaitu pemainnya terdiri
dari 11 orang serta permainan hoki ini sangat menarik dan tidak akan
menimbulkan cidera bila semua pemain memahami peraturan permainan,
Sarana penunjang olah raga hoki : Pemain
hoki umumnya terdiri dari peralatan skates, shin pads, sarung tangan, celana
hoki, sticks, dan Helmets. Tongkat hoki yang cenderung yang paling penting,
selain perlindungan dari badan Anda.
Pada
tahun 1924 Induk organisasi didunia dibentuk di Paris bernama Federation
Internaitonal De Hockey (FIH). Pada saat itu olah raga hoki di Indonesia masih
sedikit peminatnya, pelopor olahraga hoki di Indonesia adalah pelajar-pelajar
sekolah guru Lembang, Bandung. Klub hoki tersebut bernama Hollandsch
Inlandschekweekscholl (HIK) pada tahun 1932.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
sejarah dan perkembangan hoki di Indonesia ?
2.
Bagaimana
tata cara dan peraturan-peraturan permainan hoki?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui sejarah dan perkembangan hoki di Indonesia
2.
Untuk
mengetahui tata cara dan peraturan – peraturan permainan hoki.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Permainan Hoki
1.
Sejarah
Permainan Hoki
Walaupun
hoki tidak sepopular seperti sepak bola tetapi hoki adalah salah satu permainan
yang telah lama dimainkan oleh manusia. Ia mula dikenali sebagai sukan
demonstrasi di Sukan Olimpik pada tahun 1900 dan dijadikan salah satu sukan
yang ditandingkan pada tahun 1928. Sejak itu ia dimainkan dalam Sukan Olimpik.
Adalah
sukar untuk menyatakan dengan pasti bila dan di mana dimainkan pertama kalinya.
Sejarah menunjukkan hoki telah dimainkan lebih kurang 4000 tahun yang lalu di
Mesir. Bukti ini ditunjukkan atas sebuah makam Bani Hasan dekat Minia, Mesir
yang sekitar 2000 S. M. Ia menunjukkan saw lukisan yang menggambarkan dua orang
melakukan buli seperti yang digunakan dalam permainan hoki.
Sebelum
penemuan ini, dipercayai bahawa hoki bermula di Parsi sekitar 500 S.M. Ini
adalah berdasarkan pada bukti bahawa orang Parsi menunggang kuda untuk bermain
polo pada zaman itu. Dan dikatakan hoki adalah keturunan langsung daripada
polo. Sejarawan sukan pula berpendapat bahawa polo adalah versi hoki yang halus
yang wujud lebih awal. Hoki juga wujud di Greek dan Parsi sekitar 500 S.M.
Bas-reliefs (seni-arca dinding) yang ditemui di Athens, menggambarkan permainan
yang menyerupai hoki telah dimainkan.
Orang
Indian Aztec daripada Mexico pernah bermain saw permainan kayu yang mempunyai
persamaan dengan hoki. Perlawanan mereka adalah di antara puak-puak dengan
kedudukan yang agak berjauhan. Kadangkala hampir semua penduduk lelaki yang
berjumlah seramai 1000 orang sepasukan mengambil bahagian. Kayu-kayu dan
bola-bola berat digunakan. Permainan ini kasar dan menyebabkan mereka mengalami
kecederaan yang berat.
Di
Ireland, hoki dikenali sebagai hurley dan di Scotland pula ia dinamakan Shinty,
tetapi permainan hoki sekarang barangkali mendapat namanya daripada Perancis
iaitu houquet. Orang Belanda juga mempunyai permainan yang serupa. Namun begitu
hoki moden banyak terhutang budi kepada orang Inggeris. Dahulu permainan itu
dipanggil commock sehinggalah sekitar tahun 1840 apabila nama hockie digunakan.
Pada tahun 1800-an permainan hoki mula menjadi popular di sekolah-sekolah di
England.
Apabila
hoki menjadi lebih popular, peraturan-peraturan mula dibuat dan diterima oleh
pelbagai kumpulan. Pada tahun 1883, Kelab Hoki Wimbledon ditubuhkan. Pada tahun
1886 pula Persatuan Hoki British (B.ELA.) ditubuhkan dengan Prince of Wales
pada masa itu (bakal raja King Edward VII) sebagai presiden pertama. Beberapa
kelab daripada seluruh England telah menjadi ahli. Persatuan ini telah menyusun
peraturan permainan secara lebih terperinci dan standard diasasi telah
dilakukan di antara pelbagai kelab. Kaum wanita yang berminat juga mula
menubuhkan kelab-kelab dan mengelolakan perlawanan-perlawanan. Tidak lama
selepas itu negara-negara lain mula mengambil dan menggunakan
peraturan-peraturan yang telah disusun oleh B.H.A. dan pertandingan hoki
antarabangsa pertama di antara England dengan Ireland telah diadakan.
2.
Perkembangan
Hoki Di Indonesia
Pasca
terbentuknya dan dilantiknya PP FHI oleh KONI yang telah menandakan telah syah
menjadi anggota dari organisasi keolahragaan tertinggi indonesia, tentunya
menjadi motivasi tersendiri untuk insan hoki di tiap-tiap daerah.
Gelegar
kebangkitan hoki semakin terasa di tingkat perguruan tinggi, pasca terbentuknya
PP FHI even yang pertama kali diselenggrakan dan bernuansa nasional adalah
"Kejuaraan Hoki Ruangan Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi Se-Indonesia
Piala Bergilir MENPORA RI VI 2011" dengan bekerja sama dengan Universitas
Negeri Jakarta. Kejuaraan ini memapu menyedot perhatian para pecinta hoki di
tingkat perguruan tinggi dan antusias dari setiap peserta cukup meriah. hal itu
terbukti dengan keikutsertaan 17 perguruan tinggi di seluruh tanah dengan
rincian 17 Tim Putra dan 14 Tim Putra.
Persaingan
dari setiap Tim cukup alot untuk masuk ke babak selanjutnya hal itu menandakan
persaingan dari setiap tim begitu merata, pertandingan yang di lakukan 2x20
menit sungguh bukan hal yang mudah karena strategi seorang alenatori harus jeli
sekali menerapkan taktiknya.
Tentu
saja hal-hal seperti ini harus tetapkan dipertahankan karena jika hal ini tidak
bisa direspon dengan baik oleh kepengurusan baru dari "Federasi Hoki
Indonesia tentu saja akan kembali ke tingkat kejenuhan karena Muara dari tiap
latihan tidak jelas, pemerataan pengembangan hoki tentu saja terus dilakukan
ditiap daerah, dalam hal ini tentu saja dibutuhkan loyalitas yang setingginya
kepada cabang olahraga yang satu ini kalau memang ingin mengembangkan hoki di
indonesia.
Saat
ini yang dibutuhkan oleh tiap-tiap pengembang hoki di tiap daerah adalah konsistensi
dari setiap penyelenggaraan even, bukan hanya sekedar membuat kejuaraan tetapi
tidak berlanjut ke tahun selanjutnya.
Tentu
saja dalam hal ini setiap even hoki bukan hanya dijadikan ajang pencarian
bibit, maupun juara akan tetapi mempererat silahturahmi antar insan hoki
diseluruh tanah air adalah tujuan utama dari tiap even yang digelar.
Sampai
sejauh ini tingkat pembinaan yang bisa dikatakan sukses adalah DKI JAKARTA,
JABAR, DIY, JATENG, KALTIM, SUMUT, JATIM. bukan berarti daerah lain tidak sukses
dalam pembinaan tapi butuh lebih ditingkatkan lagi pembinaan di daerah lain
agar bibit unggul negeri ini bisa berkancah di tingkat Internasional.
B.
Peratuaran Permainan Hoki
1.
Komposisi
Seluruh Tim
a. Komposisi seluruh tim antara lain :
-
Maksimun
11 pemain dalam setiap tim yang bertanding selama pertandingan
-
Setiap
tim mempunyai seorang penjaga gawang dalam lapangan atau bermain hanya dengan
pemain lapangan (field player)
b. Setiap tim boleh bermain dengan :
-
Penjaga
gawang dengan hak istimewa menjaga gawang dengan mengenakan peralatan
pelindungan yang lengkap yang terdirinya sekurang-kurangnya perlindungan kepala
(headgear), perlindungan kaki menjaga gawang (legguard) dan pelindungan telapak
kaki penjaga gawang (kicker) dan kaos dengan warna yang berbeda-beda.
-
Penjaga
gawang dengan hak istimewa menjaga gawang dengan hanya mengenakan perlindungan
kepala (headgear) dan kaos dengan warna yang berbeda-beda.
-
Hanya
pemain lapangan (field player) dan tidak ada permainan dengan hak istimewa
menjaga gawang dengan ada satu permainan pun yang mengenakan perlindungan
kepala atau kaos dengan warna yang berbeda-beda
-
Tim
boleh mengganti antara pilihan-pilihan tersebut dalam melakukan pergantian
-
Setiap
tim diperbolehkan untuk mengganti pemainnya sendiri yang tidak ada dilapangan
c. Pergantian diperbolehkan setiap saat
kecuali pada saat dimulainya penalti corner (penalty corner) sampai dengan
selesai, selama waktu tersebut, pergantian pemain hanya diperbolehkan untuk
penjaga gawang petahan yang cedera atau dilarang bermain.
d. Tidak ada pembatasan jumlah pemain
yannng diperoleh untuk mengganti pada saat yang bersamaan atau beberapa kali
pemain tersebut diperolehkan untuk menggantikan dan digantikan.
e. Pegantian pemain hanya diperbolehkan
yang digantikan telah meninggalkan lapangan
f. Pergantian pemain tidak
diperbolehkan untuk pemain yang sedang dilarang bermain
g. Setelah menyelesaikan waktu larangan
bermain, pemain tersebut diperbolehkan untuk digantikan tanpa harus telebih
dahulu kembali kelapangan
h. Seluruh pemain lapangan (field
player) harus meninggalkan atau memasukan lapangan untuk tujuan pergantian
dalam jarak 3 m dari garis tengah (center line) disatu sisi lapangan yang telah
disepakati oleh seluruh wasit.
i.
Seluruh
penjaga gawang diperbolehkan untuk meninggalkan dan memasuki lapangan untuk proses
pergantian didekat gawang yang mereka jaga.
j.
Waktu
pertandingan diberhentikan hanya untuk proses pergantian penjaga gawang yang
menggunakan peralatan pelindung yang lengkap tetapi tidak untuk prose
pergantian yang lain.
-
Untuk
tujuan pergantian pemain, penalti corner (penalty corner) berakir ketika :
a) Terjadinya gol
b) Penyerang melakukan pelanggaran
c) Bola melintas keluar lebih dari dari
5 m dari daerah circle
d) Bola melintas keluar dari daerah
circle untuk yang kedua kalinya
e) Bola dimainkan melewati garis belakang
(back line) dan tidak dimerikan penalti corner (penalty corner)
f) Pemain bertahan melakukan kesalahan
dan penalti corner (penalty corner) yang lain tidak di berikan
g) Diberikannya penalti stroke (
penalty stroke)
h) Diberikannya bully
Jika diberikannya lagi penalti
corner, pergantian pemain tidak boleh dilaksanakan sampai dengan penalti corner
tersebut telah selesai
-
Seluruh
pemain lapangan (Field Player) yang meninggalkan lapangan untuk keperluan
perawatan cedera, penyegaran diri, untuk mengganti peralatan atau untuk
beberapa aslasan lainnya selain untuk pergantian pemain diperbolehkan untuk
kembali memasuki lapangan diantara daerah 23 meter
-
Tidak
ada seorangpun selain seluruh pemain lapangan (Field Player), seluruh penjaga
gawang dan seluruh wasit yang
diperbolehkan berada dilapangan pertandingan tanpa ijin dari wasit yang
bertugas
-
Seluruh
pemain yang berada didalam dan diluar lapangan pertandingan berada dibawah
wewenang seluruh wasit termasuk pada masa istirahat / pada waktu (Halt-Time).
-
Pemain
yang cedera atau mengalami pendaharahan harus meninggalkan lapangan
pertandingan kecuali adanya alasan medis yang mencegah hal tersebut dan tidak
boleh kembali lagi ke lapangan pertandingan sebelum lukanya benar-benar telah
tertutup seluruh pemain tidak boleh menggunakan pakaian / Costum yang ternoda
darah
2.
Pertandingan
Dan Hasil
-
Pertandingan
terdiri dari 2 babak masing-masing selama 35 menit dan masa istirahat/paruh
waktu selama 5 menit
-
Tim
yang paling banyak menciptakan gol menjadi pemenangnya: jika tidak ada gol yang
diciptakan atau jika kedua tim menciptakan gol yang sama dengan jumlah yang
sama, pertandingan dinyatakan seri
3.
Mulai
dan dimulainya kembali pertandingan
-
Sebuah
koin diundi, tim yang menang undian dapat memilih posisi gawang untuk menyerang
dibabak pertama dari pertandingan tersebut, jika tim yang menang undian memilih
posisi gawang untuk menyerang di babak pertama dari pertandingan tersebut
-
Pergantian
arah pemain pada babak kedua pertandingan
-
Pukulan
tengah (center pass) dilakukan untuk memulai pertandingan yang dilakukan oleh
seorang pemain dari tim yang menang undian untuk memulai kembali pertandingan
semasa istirahat, oleh seorang pemain dari tim yang tidak melakukan pukulan
tengan (center pass) untuk memulai pertandingan dan setelah terjadinya gol oleh
pemain dari tim lawan yang kemasukan/diberikan gol
-
Pada
saat pelaksanaan pukulan tengah (center pass) yaitu dilaksanakan ditengah
lapangan, diperbolehkan untuk memaikan bola kesegala arah, semua pemain selain
pemain yang melakukan pukulan tengah (center pass) harus berada di sisi tengah
bagian lapangan yang termasuk gawang
-
Bully
dilakukan untuk memulai kembali suatu pertandingan ketika waktu atau pemain
telah diberhentikan karena terjadinya kecelakaan atau alasan lain dan tidak
dikenakan penalti / hukuman
-
Pukulan
bebas (free hit) yang di lakukan oleh petahan dalam jarak 15meter di depan
bagian tengah garis gawang (goal line) untuk memulai kembali pertandingan
ketika penalti stroke telah di slesaikan dan tidak ada gol yang telah di
ciptakan atau di berikan.
4.
Tata
Cara Bermain ; Pemain
-
Lapangan
tidak lebih dari sebelas orang setiap tim pada saat bersamaan,seluruh pemain
yang ada di dalam lapangan harus memegang stick masing-masing dan tidak
menggunakannya untuk cara yang berbahaya.
-
Seluruh
pemaintidak boleh memegang atau menyentuh dan menggangu pemain lainnya atau
stick mereka dan pakaian mereka
-
Seluruh
pemain tidak boleh menakutnakuti dan menghalangi pemain lain
-
Seluruh
pemain tidak di perkenakan memainkan bola dengan bagian belakang stick
-
Seluruh
pemain tidak boleh menggunakan bagian apapun dari stick ketika bola berada
lebih tinggi dari bahu kecuali untuk petahan yang menghentikan atau membelokan
arah (deflect) pukulan ke arah gawang untuk ketinggian apapun
-
Seluruh
pemain tidak boleh memainkan bola dengan cara yang berbahaya atau dengan suatu
cara yang dapat mengarah pada permainan yang berbahaya
-
Seluruh
pemain tidak boleh dengan sengaja mengangkat bola dengan melakukan gerakan
memukul (hit) kecuali melakukan pukulan ke arah gawang
-
Seluruh
pemain tidak boleh mendekat sampai dengan jarak 5 meter dari lawan yang sedang
menerima bola naik yang akan mendarat, sampai akhirnya bola tersebut telah
diterima, terkontrol dan berada diatas permukaan lapangan.
-
Seluruh
pemain lapangan (field player) tidak boleh menghentikan, menendang, mendorong,
menngambil, melempar atau membawa bola dengan mengunakan bagian apapun dari
badan mereka.
-
Seluruh
pemain tidak boleh menghalangi lawan yang sedang berusaha untuk memainkan bola.
-
Seluruh
pemain tidak boleh melakukan gerakan menghadang (tackle) kecuali dalam posisi
memainkan bola tanpa melakukan kontak badan.
-
Seluruh
pemain tidak boleh dengan sengaja memasuki gawang yang sedang dijaga oleh lawan
mereka atau berlari ke belakang gawang.
-
Seluruh
pemain tidak boleh memaksa lawan untuk melakukan kesalahan.
-
Seluruh
pemain tidak boleh mengganti tongkat pemukul pada saat diberikannya dan sampai
diselesaikannya penalty corner kecuali apabila stick tersebut sudah tidak lagi
meemenuhi spesifikasi tongkat pemukul
-
Seluruh
pemain tidak boleh melempar benda apapun atau peralatan ke arah lapangan, ke
arah boal, ke arah pemain lainnya, wasit atau orang lain.
-
Seluruh
pemain tidak boleh menunda permainan demi untuk mendapatkan keuntungan karena
terbuangnya waktu
5.
Hukuman
:
-
Keuntungan
: Ulurkan satu lengan setinggi-tingginya dari bahu kearah tim yang mendapatkan
keuntungan
-
Pukulan
bebas : Tunjukan arah dengan satu lengan secara horizontal
-
Pukulan
bebas sampai dengan 10 meter : Ulurkan satu lengan secara pertikal dengan
mengepalkan jari
-
Penalti
Corner : Kedua belah tangan menunjuk secara horizontal ke arah gawang
-
Penalti
stroke : Arahkan satu lengan ke arah titik pinalti stroke dan lengan yang lain
diarahkan ke atas, signal atau tanda ini juga menunjukan bahwa waktu
diberhentikan.
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Hoki
dilakukan oleh 2 regu tiap regunya terdiri dari 11 orang pemain dengan salah
satunya menjadi penjaga gawang yang juga mempunyai hak istimewa menjaga gawang
dengan mengenakan peralatan pelindungan yang lengkap yang terdirinya sekurang-kurangnya
perlindungan kepala (headgear), perlindungan kaki menjaga gawang (legguard) dan
pelindungan telapak kaki penjaga gawang (kicker) dan kaos dengan warna yang
berbeda-beda. Permainan hoki terdiri dari 2 babak masing-masing selama 35 menit
dan masa istirahat/paruh waktu selama 5 menit. Serta bentuk hukuman dalam
permainan hoki yaitu :
-
Keuntungan
: Ulurkan satu lengan setinggi-tingginya dari bahu kearah tim yang mendapatkan
keuntungan
-
Pukulan
bebas : Tunjukan arah dengan satu lengan secara horizontal
-
Pukulan
bebas sampai dengan 10 meter : Ulurkan satu lengan secara pertikal dengan
mengepalkan jari
-
Penalti
Corner : Kedua belah tangan menunjuk secara horizontal ke arah gawang
Penalti
stroke : Arahkan satu lengan ke arah titik pinalti stroke dan lengan yang lain
diarahkan ke atas, signal atau tanda ini juga menunjukan bahwa waktu
diberhentikan.
B.
Saran
1.
Peran
serta pemerintah dalam mendukung hoki dengan s memberikan sarana dan prasarana
2.
Menjadikan
hoki sebagai ekstrakulikuler di sekolah –sekolah.
3.
Memperbanyak
turnamen hoki dari berbagai tingkatan umur
DAFTAR PUSTAKA
Drs.
Supriatna Aming dan Drs. Hermana Entang.2008.Pelatihan Cabang
Hoki.Bandung:Universitas pendidikan Indonesia
www.worldhockey.org
Komentar
Posting Komentar