makalah sepak takraw
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan
kepada Tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami
boleh menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan
sebuah makalah dengan judul “SEPAK
TAKRAW ”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita
untuk mempelajari nya.
Melalui kata pengantar ini penulis
lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung
perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah
ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini
sehingga dapat memberikan manfaat.
Kampa, 28 Februari 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A.
Latar Belakang ............................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A.
Sejarah Permainan Sepak Takraw ................................................................ 2
B.
Pengertian Sepak Takraw ............................................................................. 3
C.
Peraturan Permainan Sepak Takraw ............................................................. 4
D.
Rangka Dan Tungkai ................................................................................... 8
E.
Ketetapan Sasaran
Servis ............................................................................. 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 11
A. Kesimpulan .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
.......................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Olahraga
sepak takraw adalah transformasi dari permainan yang dalam bahasa Melayu
disebut Sepak Raga (raga = keranjang), disebut Takraw dalam bahasa Thai,
di Filipina disebut Sipa, di Burma disebut Chinlone, di Laos
disebut Kator. Catatan sejarah terawal tentang sepak raga terdapat dalam
sejarah Melayu. Ketika pemerintahan
Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 - 1477).
Pada
permainan Sepak Raga para pemain berdiri membentuk lingkaran dan
menggunakan bola yang terbuat dari rotan. Transformasi permainan ini terjaidi
pada era 1940-an ketika permainan bola keranjang ini mulai menggunakan jaring
dan peraturan angka, serta para pemain tidak lagi berdiri membentuk lingkaran
tetapi dimainkan di lapangan ganda badminton.
Dan
pada masa sekarang bola yang digunakan tidak lagi yang terbuat dari rotan
tetapi yang terbuat dari fiber.
Kejuaraan
paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World Championships, yang
diadakan di Bangkok, Thailand. (23rd King's Cup SepakTakraw World Championship
2008: August 25-30th).
B.
Rumusan Masalah
1.
Perkembangan Sepak Takraw
2.
Teknik Dasar Sepak Takraw
3.
Permainan Sepak Takraw
4.
Peraturan Sepak Takraw
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Permainan Sepak Takraw
Sepaktakraw
adalah permainan sepak raga yang telah dimodivikasi untuk
dijadikan sebuah permianan yang kompetitif. Sepak raga sebagai dasar permainan
sepaktakraw adalah olahraga permainan tradisional Indonesia dimainkan oleh 6 – 7 orang secara
melingkar.
Pada
periode 1945 – 1986 ada kecendrungan pada periode ini sepak raga lebih
digairahkan beberapa propinsi di SULSEL dan beberapa daerah di Sumatra tetap
terpelihara. Pada tahun 1970 datang rombongan pemain sepakrakraw dari Malaysia
dan beberapa bulan kemudian datang dari Singapura memperkenalkan sepak raga
jaring.
Pemerintah
dalam hal ini Ditjen Olahraga yang dipimpin oleh Mayjen Supardi,
mengembangkan sepaktakraw dengan cikal bakal sepak raga. Pada tanggal 16 Maret
1970 didirikan organisasi Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PERSERASI) dengan Ketua Umum Drs. Moh.
Yunus Akbar, dan pada tangal 6-8 Oktober diadakan kongres I semacam munas yang
dihadiri 24 PEMDA.
Pada
periode tahun 1987 salah satu putusan Kongres I 1986 ialah pemilihan pengurus
besar yang baru yaitu Ir. H. Marjoeni. Dengan hasil keputusan antara lain
adalah dirubahnya sebutan “Sepak raga” menjadi “Sepaktakraw”.
Sejak
berkembangnya media cetak dan elektronika, kegiatan olahraga sepaktakraw menjadi suatu perhatian
yang serius. Kaum tua mulai mengenang kembali pola sepak raga yang pernah
ditekuninya. Di beberapa kabupaten di Propinsi NTB mulai mencoba bermain
sekalipun dengan peralatan yang sangat sederhana.
Memperhatikan
kenyataan tersebut, Koni Propinsi NTB mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan
Penataran Pelatihan pada tanggal 22 April 1983 sampai tangal 2 Mei 1983
dengan peserta 20 orang dari jajaran Kanwil Depdikbud propinsi NTB, yaitu para
guru olahraga dan tenaga keolahragaan fungsional.
Penanggung
jawab kurikulum penataran tersebut adalah Drs. A
Hamidsyah Nur dari Universitas 11 Maret Surakarta, dan sebagai penanggung jawab
tekhnis persepak-takrawan baik teori maupun praktiknya adalah Drs. Alwi Cae
dari Ujung Pandang (pelatih nasional team sepaktakraw Indonesia).
Penutupan
penatara tersebut bertepatan dengan Hardiknas 1983, maka pada upacara tersebut
secara simbolis ke 20 tenaga hasil penataran tersebut diserahkan kepada Kepala
Kanwil Depdikcut Propinsi NTB guna dibina dan dikembangkan lebih lanjut.
Hasil
penataran tersebut merupakan embrio penggerak untuk pembibitan. Selanjutnya
dilaksanakan penataran pelatih untuk
pulau Lombok bertempat di SKB Selong dan untuk pulau Sumbawa bertempat di SKB
Alas dengan jumlah peserta masing-masing 23 orang. Dengan adanya pelatih
tersebut ke 7 SKB di NTB dalam kegiatan rutinnya antara lain mencantumkan
latihan pembina sepaktakraw guna diterapkan dalam program desa binaan.
Memperhatikan
jumlah club baik club putra maupun club wanita serta persaingan yang ketat maka
persepaktakrawan NTB mempunyai masa depan yang cukup cerah. Telbih lagi dengan
adanya kelas olahraga di SMP di setiap Kabupaten se NTB, dengan sendirinya kurikulum olahraga sepaktakraw segera diterapkan.
Sepak
takraw berasal dari dua kata yaitu sepak dan takraw. “Sepak” berarti gerakan
menyepak sesuatu dengan kaki, dengan cara mengayunkan kaki di depan atau ke
sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan “Takraw” berarti bola atau barang bulat yang terbuat dari anyaman rotan
(Depdikbud, 1992). Jadi sepaktakraw adalah sepak raga yang telah
dimodifikasikan untuk menjadikannya sebagai suatu permainan yang kompetitif.
Sedangkan menurut ahli lain mengatakan sepaktakraw adalah menyepak bola dengan samping kaki, sisi kaki bagian dalam atau
bagian luar kaki yang terdiri dari tiga orang pemain (Sanafiah, 1992).
C.
Peraturan Permainan Sepak Takraw
1.
Lapangan
·
Lapangan Sepaktakraw seukuran dengan
lapangan Badminton yaitu : 13,40 m x 6,10 m
·
Sepaktakraw dapat dimainkan dalam gedung
atau diluar gedung (apabila dimainkan didalam gedung maka tinggi loteng minimal
8 m dari lantai).
·
Keempat isi lapangan ditandai dengan cet
atau lakban yang lebarnya
4 cm, diukur dari pinggir sebelah luar.
·
Areal bebas minimal 3 m dari garis luar
lapangan bebas dari rintangan
·
Centre cirle yaitu garis tengah dengan
lebar 2 cm.
·
Quarter circle yaitu garis seperempat
lingkaran dipojok garis tengah radius 90 cm diikur dari garis sebelah
dalam.
·
The service circle adalah lingkaran
service dengan radius 30 cm berada ditengah lapangan, jarak dari garis belakang
2,45 m dan jarak dari titik tengah garis lingkaran kegaris tengah (Centre
Line) 4,25m, jarak titik tengah lingkaran adalah 3,05m dari kiri dan kanan
garis pinggir lapangan.
2. Ukuran
Tiang Net
·
Putra: Tinggi net 1,55m dipinggir dan
minimal 1,52 di bagian tengah.
·
Putri: Tinggi net 1,45m dipinggir dan
minimal 1,42 di bagian tengah.
·
Kedudukan tiang 30cm diluar garis
pinggir
3. Jaring
atau Net
·
Net terbuat dari tali atau benang kuat
atau nilon, dimana tiap lubangnya lebar 6 – 8 cm.
·
Lebar net 70 cm dengan panjang 6,10 m.
4. BolaTakraw
·
Terbuat dari plastik dimana awalnya
adalah terbuat dari rotan, dengan ukuran :
·
Lingkaran 42-44 cm untuk putra dan 43-45
cm untuk putri.
·
Berat adalah 170-180 gr untuk putra dan
150-160 untuk putri.
5. Pemain-pemain
·
Permainan ini dimainkan oleh 2 (dua)
“Regu” masing-masing regu terdiri dari 3 (tiga) orang pemain dan disetiap regu
dilengkapi oleh 1 (satu) orang pemain cadangan.
·
1 (satu) dari tiga pemain diposisi
belakang disebut back atau “Tekong” sebagai penyepak mula untuk memulai
permainan.
·
Dua orang berada didepan yang berada
pada sebelah kiri tekong disebut “Apit kiri” dan yang berada pada sebelah
kanan tekong disebut “Apit kanan”.
6. Kesalahan-kesalahan
a) Kesalahan
Pihak Penyepak Bola
·
Apabila sebagai pelambung masih
memainkan bola, melemparkan bola pada teman sendiri, memantulkan, melempar dan
menangkap lagi setelah wasit menyebut posisi angka.
·
Apabila mengangkat kaki, menginjak
garis, menyentuh atau melewati garis bawah net ketika melakukan lambung bola.
·
Tekong melompat saat melakukan service,
kaki tumpuan tidak berada dalam lingkaran atau menginjank garis lingkaran servis.
·
Tekong tidak menyepak bola yang
dilambungkan kepadanya.
·
Bola menyetuh salah seorang pemain
sendiri sebelum bola melewati net.
·
Bola jatuh diluar lapangan.
·
Bola tidak melewati net.
b) Kesalahan
Pihak Penerima Service
Berusaha mengalihkan perhatian
lawan seperti : (isyarat tangan, menggertak, bersuara keras atau membuat
keributan).
c) Kesalahan
kedua Pihak
·
Ada pemain yang mengambil bola
dilapangan lawan.
·
Menginjak dan melewati satu telapak kaki
garis tengah.
·
Ada pemain yang melewati lapangan lawan,
walaupun diatas atau dibawah net kecuali pada saat ”The Follow Trugh Ball”
·
Memainkan bola lebih dari tiga kali.
·
Bola mengenai tangan.
·
Menahan atau menjepit bola antara lengan
dan badan atau antara dua kaki dengan bola.
·
Bola mengenai loteng atau pembetas
lainnya.
7. Sistem
perhitungan angka
·
Apabila penerima servis melakukan
ksesalahan otomatis akan memperoleh angka sekaligus melakukan sepak mula lagi
bagi penyepak mula.
·
Angka kemenangan setiap set maksimum 21
angka, kecuali pada saat posisi angka 20-20, pemenang akan ditentukan pada saat
selisih dua angka sampai batas akhir 25 poin, ketika 20-20 wasit utama
menyerukan batas angka 25 poin.
·
Memberikan kesempatan istirahat 2 menit
masing-masing pada akhir set pertama atau kedua termasuk Tie Break.
·
Apabila masing-masing regu memnangkan
satu set, maka pemain akan dilanjutkan dengan set “Tie Break” dengan 15 poin
kecuali pada posis 14-14, pemenang akan ditentukan pada selisih dua angka
sampai batas akhirnya angka 17.
·
Sistem perhitungan angka menggunakan
Relly Poin
·
Pergantian pemain
1) Setiap
“Regu” hanya dapat melakukan 1 (satu) kali pergantian pemain dalam satu pertandingan.
2) Pergantian
pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati melalui tim menejer atau
pelatih yang disetujui oleh official atau petugas pertandingan.
3) Setiap
regu dapat menominasikan maximum dua orang cadangan tetapi hanya bolah melakukan
pergantian pemain kali.
4) Pemain
yang mendapat kartu merah dapat diganti dengan ketentuan belum ada pergantian
pemain sebelumnya.
8. Posisi
pemain pada saat service
·
Sebelum permainan dimulai, kedua regu
harus berada dilapangan masing-masing dalam posisi siap bermain.
·
Dalam melakukan sepak mula, salah satu
kaki tekong berada dalam garis lingkaran service.
·
Kedua apit kita melakukan servis harus
berada pada seperempat lingkaran.
·
Lawan atau regu penerima servis bebas
bergerak didalam lapangan sendiri.
9. Official (petugas pertandingan)
Sutu
pertandingan harus dipimpin technikal sebagai berikut :
·
2 orang Technical Delegotate
·
6 orang juri (dewan hakim)
·
1 orang Official Refree
·
2 orang wasit (wasit utama dan wasit
dua)
·
6 orang penjaga garis samping dan
belakang
10. Pinalty
(hukuman)
Pemain
yang menggar peraturan ini akan dikenakan sangsi atau hukuman pernyataan dari
wasit apabila :
·
Memperlihatkan sikap tidak sopan kepada
pemain atau penonton juga pada wasit atas keputusan yang diambil.
·
Menghubungi wasit yang bertugas dengan
keras mengenai suatu keputusan yang diambil.
·
Meninggakan lapangan permainan tanpa
permisi kepada wasit yang memimpin pertandingan.
·
Memberikan bola kepada pihak lawan
dengan menggunakan kaki atau melemparkannya dengan keras.
·
Berkelakuan tidak sopan selama
permainan.
11. Apabila
hal tersebut dilanggar oleh seseorang pemain maka wasit menggunakan kartu
sebagai berikut:
1) Kartu
Kuning
Sebagai tanda peringatan seorang
pemain yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib seperti yang diatas.
2) Kartu
Merah
·
Apabila pemain telah menerima kartu
kuning pada pertandingan yang sama.
·
Sikap kasar dan tidak sopan seperti
memukul, menendang, meludah dan lain-lain.
·
Menggunakan kata-kata kotor atau mencaci
maki.
D.
Rangka Dan Tungkai
1.
Rangka
Rangka
adalah seluruh tulang-tulang pada manusia yang terbentuk oleh ± 200 b uah
tulang yang membentuk tubuh yang disebut rangka. Jadi rangka merupakan
alat gerak pasif pada manusia. Kegunaan rangka pada manusi :
·
Memberikan bentuk pada tubuh
·
Melindungi alat-alat tubuh yang lunak
atau vital seperti paru-paru, otak, alat percernaan dan lain-lain.
·
Tempat melekatnya otot-otot dan urat.
·
Untuk mengokohkan tubuh.
2.
Tungkai
Tungkai
merupakan tulang-tulang anggota gerak bawah, tulang tungkai terdiri dari
beberapa tulang kering yaitu : tulang betis, tulang tempurung lutut, empat
belas tulang pergelangan kaki (masing-masing 7 bauah), sepuluh tulang telapak
kaki dan dua puluh delapan ruas jari kaki (masing-masing jari 3 ruas kecuali
ibu jari kaki 2 ruas).
E.
Ketetapan
Sasaran Servis
Ketetapan sasaran berarti benar atau
tepat pada yang diuji atau sasaran dan servis adalah suatu teknik penyajian
bola pertama untuk mengawali suatu permainan sesudah wasit menyatakan
pertandingan sudah dimulai, jadi yang dim aksud dengan ketetapan sasaran servis
pada penelitian ini adalah sasaran servis yang
dilakukan secara akurat atau benar terhadap sasaran yang telah dibuat untuk
pengambilan sample pada siswa putra kelas VIII Putra SLTP 3 Narmada.
Gambar Lapangan Sepak Takraw

Keterangan :
·
Lingkaran untuk melakukan sepak mula
(servis) oleh tekong
·
Lingkaran untuk apit kanan
·
Lingkaran untuk apit kiri
·
Kolom nilai ketepatan sasaran servis
Pada gambar di atas adalah proses
evaluasi hasil tes siswa karena membutuhkan data yang akurat dan obyektif,
dalam proses pembelajaran tes dan pengukuran merupakan suatu bagian yang tidak
dapat dipisahkan, tes merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh informasi
atau data dari suatu objek yang akan teliti
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sepak
Takraw adalah kata Malaysia untuk menendang. Takraw adalah kata Thai untuk bola
tenunan tangan awalnya digunakan dalam permainanJadi permainan adalah menendang
bola dasarnya. " Regu adalah Malaysia untuk "tim" empat orang,
tiga starter dan satu pemain pengganti.
Olah
raga ini menjadi Takraw resmi dikenal sebagai . Takraw adalah kata Malaysia
untuk kick dan Takraw adalah kata Thai untuk bola tenunan, karena itu Takraw
secara harfiah berarti untuk menendang bola. Pemilihan nama ini untuk
olahraga pada dasarnya merupakan kompromi antara Malaysia dan Thailand,dua
negara raksasa olahraga.
DAFTAR PUSTAKA
Usli L (2009). Sepak Takraw. Bandung: STKIP
Pasundan Cimahi
www.m-fahrin.com/2012/08/olahraga-sepak-takraw-pengertian.htm
wawan-toech.blogspot.com/2011/04/definisi-sepak-takraw.html
konsultasisawit.blogspot.com/.../ukuran-lapangan-dan-aturan-sepak-t...
sulaiman-fikunnes.blogspot.com/2007/10/sepak-takraw.html
Komentar
Posting Komentar